spedy

Laman

Belajar Al-Qur'an online dari Arab

Rabu, 17 Februari 2010

Kisah Pertemuan Nabi Musa Dengan Nabi Khidir (7).

Bismillahirrohmanirrohiim
Kisah Pertemuan Nabi Musa Dengan Nabi Khidir (7).

Kejadian Aneh Ketiga, Nabi Khidir Menegakan Tembok Yang Mau Roboh

Selanjutnya Alloh berfirman tentang kisah Musa dan Khidir kepada Nabi Muhammad SAW. " FANTHOLAQO HATTAA IDZAA ATAYAA AHLA QORYATI NISTATHO'MA AHLAHAA – FA-ABUU AN YUDLOYYIFUU HUMA FAWAJADAA FIIHAA JIDAARON YURIIDU AN YAN QODL DLO FA AQOOMAHU – QOLA LAU SYI'TA LA TAKHODZ-TA ALAIHI AJRON" (QS.AL KAHFI 77).

Artinya :
Maka keduanya berjalan hingga tatkala sampai keduannya kepada suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapkan dalam negeri itu dinding rumah yang hamper roboh, maka Khidir menegakkan dinding itu. Kemudian Musa berkata,"Jika kamu mau, niscaya kamu bisa mengambil upah untuk itu".

Inilah kejadian aneh ketiga dan terakhir sebagai tonggak perpisahan Nabi Musa AS dan Nabi Khidir AS sesuai kesepakatannya.

Kejadian ketiga ini dikisahkan setelah kedua hamba Alloh itu berjalan sampai suatu kota yang diketahui bernama INTIQOYAH ( dalam Qur'an disebut ATAYAA) dan waktu masuk kota itu waktunya menjelang Maghrib.

Ketika memasuki kota Intiqoyah Nabi Musa AS dan Nabi Khidir AS mendapati warga kota sedang menghidangkan makanan kepada para keluarganya.

Padahal Nabi Musa AS dan Nabi Khidir AS habis berjalan jauh seharian dalam kondisi capai, letih , lesu dan lapar dan lagi perbekalan makanan maupun yang lain telah habis selama perjalanan sebelumnya. Makanan habis dan uang tidak punya, perjalanan jauh, hati sumpek karena bertemu bermacam masalah. Lalu Nabi Khidir mengajak Nabi Musa AS bertamu dan ternyata tak ada satupun warga kota yang menerimanya, ditolak. Tak ada warga kota yang mau ditamui. Pada keduanya adalah hamba-hamba Alloh yang sholih, bijaksana dan berilmu tinggi mereka warga kota tak ada yang peduli. Dalam hati keduanya padahal sudah penuh harapan, pasti warga kota yang makmur ini akan menjamu mereka dengan menghidangkan makanan yang enak sehingga bisa menghilangkan haus dan lapar, letih lesu selama sehari itu. Menyambung kekuatan.

Akhirnya kedua hamba Alloh itu berjalan terus dari rumah kerumah dan sampailah keduanya bertambah letih dan lesu maka keduanya istirahat di bawah bayangan tembok suatu rumah, dimana tinggi tembok itu 30 dziya' dan panjangnya 500 dziya' kondisinya sudah akan roboh.

Lalu Nabi Khidir AS mengajak Nabi Musa AS untuk menegakkan tembok yang akan roboh tersebut. Ketika Nabi Khidir AS mengajak Nabi Musa AS untuk menegakkan tembok itu, Nabi Musa berkata, " Semua warga kota ini menolak ditamui dan tidak memberi makanan pada kita, tidak berperikemanusiaan, tetapi mengapa temboknya orang-orang yang demikian akan ditegakkan pada kita dalam kondisi haus lapar dan sangat letih. Kalau menegakkan dan diberi upah tidak apa-apa, bisa untuk menghilangkan lapar dan haus. Mestinya orang-orang warga kota yang seperti itu tidak perlu kita berbuat baik pada mereka, apa perlunya menegakkan tembok, sedang orang-orangnya sangat tega terhadap kita".

Mendengar perkataan Nabi Musa AS yang demikian Nabi Khidir tetap bekerja diatas rasa haus yang sangat dan lapar yang sangat lapar pula dan setelah itu Nabi Khidir berkata, " QOOLA HAADZAA FIRQOKU BAINI WA BAINIKA SA-UNAB BIUKA BITA'WIILI MAA LAM TASTATHI' 'ALAIHI SHOBRON".

Artinya : Khidir berkata," Musa…!
Saat inilah waktu kita pisah ( antara Nabi Musa AS dan Nabi Khidir AS ) dan sebelum pisah dengan anda akan saya ceritakan apa yang menjadi rahasia semuanya dari apa yang saya lakukan tadi. Dan akan saya ceritakan yang menjadikan kamu tidak bisa bersabar".(QS.Al Kahfi 78).

Nabi Khidir AS sangat menepati janjinya, tidak sayang kehilangan muridnya yang pandai seperti Nabi Musa AS. Kalau tidak bisa mengikuti persyaratan dalam menempuh Ilmu Khusus, ya siapa saja harus pisah, berhenti.

Demikian pula Nabi Musa AS sangat sadar atas kesalahannya itu yang telah tanpa disadari berlaku tiga kali. Nabi Musa AS sangat cukup mendapat pelajaran dari perjalanan ini.

Dan untuk mengetahui rahasia dibalik peristiwa aneh ikuti "Kisah Pertemuan Nabi Musa As dan Nabi Khidir AS ke 8.
Wasalam
Her Budiarto

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...