spedy

Laman

Belajar Al-Qur'an online dari Arab

Rabu, 17 Februari 2010

Kisah Nabi Musa As dengan Nabi Khidir (8).

Bismillahirohmanirrohim.
Kisah Nabi Musa As dengan Nabi Khidir (8).

Nabi Khidir Mengungkap Rahasia dibalik Tiga Peristiwa.

" QOOLA HAADZAA FIRQOKU BAINI WA BAINIKA SA-UNAB BIUKA BITA'WIILI MAA LAM TASTATHI' 'ALAIHI SHOBRON".
Artinya : Khidir berkata," Musa…! Saat inilah waktu kita pisah ( antara Nabi Musa AS dan Nabi Khidir AS ) dan sebelum pisah dengan anda akan saya ceritakan apa yang menjadi rahasia semuanya dari apa yang saya lakukan tadi. Dan akan saya ceritakan yang menjadikan kamu tidak bisa bersabar".(QS.Al Kahfi 78).

Setelah Nabi Musa AS dijanji untuk tidak bertanya tentang sesuatu kejadian ketika bersama Nabi Khidir AS, tetapi malah bertanya karena ada peristiwa yang bertentangan dengan hokum dhohir yang Nabi Musa ketahui bahkan sampai Nabi Musa melanggar tiga kali. Pada saat pelanggaran yang ketiga kalinya itulah Nabi khidir berkata," Saat sekarang inilah waktunya kita berpisah, tetapi sebelum berpisah saya akan menceritakan apa yang bertentangan dengan anda dan menjadi rahasia dibalik peristiwa tersebut".

Kemudian Nabi Khidir AS, mengungkapkan rahasia yang terkandung dalam peristiwa yang telah terjadi itu.

"AMMAAS SAFIINATU FAKAANAT LIMASAAKIINA YA'MALUUNA FIL BAHRI FA-AROD TU AN-A'IIBAHAA WAKAANA WARO-AHUM MALIKUN YA'KHUDZU KULLU SAFIINATIN GHOSHBAN" Q.S.Al Kahfi:79.

Artinya :
"Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu karena dihadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera ( secara paksa)".

Siapakah orang-orang miskin pemilik Bahtera itu? Dan siapa pula raja yang dholim itu? Berikut keterangannya.

Sesungguhnya Bahtera yang dirusak Nabi Khidir AS itu bukanlah kepunyaan orang satu, melainkan milik orang-orang miskin yang lebih dari satu yaitu 10 orang.
Dan perahu itu merupakan warisan dari orangtuanya serta hanya itu kepunyaan satu-satunya sebagai sumber mata pencaharian 10 orang bersaudara, yakni hasil menyebrangkan orang dengan perahu itu.
Adapun dari sepuluh orang bersaudara yang dapat bekerja hanya LIMA orang, dan yang lima orang lagi tidak dapat bekerja, sebab yang lima orang itu dalam keadaan :
1. Satu Orang dalam keadaan BUTA, tak dapat melihat,
2. Satu Orang lagi dalam keadaan TULI, tak dapat mendengar,
3. Satu Orang lagi yang lain dalam keadaan BISU, tak dapat berbicara,
4. Satu Orang lagi dalam keadaan LUMPUH, tak dapat berjalan dengan kakinya,
5. Dan satu orang yang terakhir GILA, lupa ingatan.
Sedangkan LIMA orang yang dapat bekerja dalam kondisi kurang sempurna yakni :
1. Satu Orang kena penyakit LEPRA,
2. Satu Orang lagi matanya SIWER sebelah,
3. Satu orang yang lain kakinya PINCANG,
4. Satu orang lagi LEMAH JANTUNG, Drendeg melulu,
5. Satu orang yang terakhir kena panas abadi, tidak waras juga.
Dalam keadaan begitu sulit lima orang itu terpaksa bekerja untuk menghidupi dirinya dan lima orang saudaranya yang lain yang tak dapat bekerja.

Tentang Raja Jalnawa Yang Dholim:

Ke-10 orang itu hidup diwilayah seorang penguasa (Ratu atau Raja) yang bernama JALNAWA, yaitu Raja yang kaya yang membangun Rumah Panggung dengan 360 menara yang tidak kecil. Satu menara ada satu perempuan cantik.
Jadi Jalnawa itu mempunyai 360 perempuan.
Jalnawa itu Raja yang mementingkan diri sendiri, mementingkan kesenangannya diri
Nya sendiri dan tidak mementingkan rakyat atau orang lain.
Raja Jalnawa ini jika mengetahui ada perahu yang bagus, kuat pasti dirampasnya untuk dimilikinya. Tidak peduli perahu itu milik orang yang miskin. Tak peduli milik rakyatnya. Jika ia bertemu orang miskin "GIRA-GIRA" sangat jijik melihatnya takut tertular miskin, jika perlu rakyat miskin itu digusur.
Raja Jalnawa ini punya sifat membangga-banggakan kekuasaannya dan kekayaannya, adigang, adigung adiguna.
Dari manakah 360 perempuan yang ia miliki. Itu semua adalah dari merampas istri-istri rakyatnya, sebab jika kelihatan ada perempuan yang bersih, rapi dan cantik maka
Jalnawa mengambilnya dengan paksa dan menaruhnya di satu menara rumahnya.
Jadi perempuan-perempuan itu bagai burung peliharaan. Setiap satu malam Jalnawa berpindah dari satu menara ke menara yang lain. Perempuan-perempuan itu digilir satu persatu. Bayangkan satu tahun sekali baru satu kali dapat giliran.
Harta benda rakyatnya juga dirampas untuk dimilikinya.
Jadi kerjanya ratu Jalnawa itu merampas apa-apa yang dimiliki rakyatnya,
Rumah Bagus, pertamanan indah, gedung tinggi menjulang langit, perahu yang kuat dan baik, wanita-wanita cantik dan lain-lainya semua hanya dimiliki Jalnawa.
Karena suka merampas dan bersenang-senang saja Jalnawa perutnya buncit.
Jalnawa bersenang-senang diatas kesengsaraan rakyatnya yang miskin dan menderita.
Itulah maka Nabi Khidir merusak perahu itu dengan maksud agar perahu orang miskin yang terlihat bagus itu tidak dirampas Jalnawa.( Sumber Kitab Tafsir Qoshoshul Anbiya).

Mengapa Nabi Khidir AS tahu dengan detail masalah ini?
Karena Nabi Khidir AS telah mencapai suatu Ilmu yang Khusus, diberi kelebihan Ilmu yang orang umum BELUM mencapainya. Artinya semua orang atas mau latihan dengan membersihkan diri dari Dosa dan mengisi hidupnya hanya untuk taat kepada Alloh dan terus menerus meningkatkan latihan taqorub kepada Tuhan dengan penuh Ikhlas dan Ridho tentu akan mencapainya. Tentu latihan-latihan ini adalah yang ada dalam syariat Agama Tuhan.


Untuk mengetahui, rahasia dibalik pembunuhan pada seorang anak oleh Nabi Khidir AS, tunggu kelanjutan kisan ini pada seri ke-9.

Wasalamu ala manit taba al huda
Wasalamu alaikum wr wb.
Her Budiarto

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...