spedy

Laman

Belajar Al-Qur'an online dari Arab

Jumat, 19 Februari 2010

Kisah Nabi Musa AS dengan Nabi Khidir AS (10)

Kisah Nabi Musa AS dengan Nabi Khidir AS (10).

Khidir AS Mengungkapkan Rahasia Menegakkan Tembok.

Aku mulai dengan Firman Alloh SWT dalam Qur'an Surat Kahfi :82 ,
"WA AMMAAL JIDAARU FAKAANA LIGHULAMAINI FIL MAIINATI WAKAANA TAHTAHU KANZUN LAHUMAA WA KAANA ABUUHUMAA SHOOLIHAN FA=AROODA ROBBUKA AN YABLUGHOO ASYUDDA HUMAA WAYAS TAKHRI JAA KANZAHUMAA ROHMATAN MIN ROBBIKA WAMAA FA'ALTUHU'AN AMRII DZAALIKA TA'WIILU MAALAM TASTHI' 'ALAIHI SHOBRON"

Artinya : " Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak muda yang yatim dikota Intiqoyah dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka ber dua. Sedang ayahnya adalah seorang yang sholeh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu sebagai Rohmat Tuhanmu, dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya".

Sebagaimana keterangan terdahulu, di kota Intiqoyah itu ada orang sholeh (Ahli Ibadah kepada Alloh SWT), namanya KASIKHUN, mempunyai dua orang anak. Anak nomor satu namanya ASROM dan anak nomor dua namanya SHORIM.

Sewaktu kecil sudah ditinggal wafat kedua orangtuanya, sehingga kedua anak itu menjadi YATIM. Dan Kasikhun itu mempunyai peninggalan EMAS yang dipendam dibawah tembok rumah, dengan harapan ada yang diberi tanggungjawab untuk mengurus harta itu, dengan maksud dari Kasikhun agar anaknya kelak setelah besar simpanan EMAS itu menjadi penghidupannya, ini dilakukan menjelang maut.

Dan orang diberi tanggungjawab adalah orang yang dapat dipercaya.

Sedangkan saudara-saudara Bapaknya itu ada tujuh.

Lama kelamaan tembok rumah itu jadi akan Roboh, padahal ASROM dan SHORIM masih kecil, maka emasnya akan terlihat dan dijadikan rebutan orang-orang Intiqoyah.

Kota itu penduduknya sangat kikir, Nabi Khidir dan Nabi Musa bertamu tak ditolak dan tak diberi apa-apa walaupun seteguk air, malah disuruh pergi.

Nah dengan sifatnya yang rakus harta itu maka emas lempengan itu akan jadi rebutan orang-orang Intiqoyah. Bagaimana dengan Nasib dua anak yatim itu.

Dari dasar inilah adanya Nabi Khidir membangun kembali tembok yang sudah mau roboh dan dibawahnya ada harta/emas anak yatim.

Ingat apa kata Nabi Khidir kepada Nabi Musa," Jadi Aku menegakan kembali tembok itu tidak untuk mendapat upah, dan upah itu untuk beli makanan dan minuman."

Padahal yang ada dalam fikiran Nabi Musa dengan menegakkan tembok bisa dapat upah untuk menghilangkan lapar dan haus keduanya.

Dibawah tembok itu ada 5 atau 7 lempengan emas yang masing-masing lempengan itu ada tulisannya.
Diantara tulisan itu adalah :
Ajaib bagi orang orang yang percaya adanya takdir, bagaimana dia kok khawatir/takut.
Ajaib bagi orang yang meyakini adanya rizqi , bagaimana dia kok kesulitan.
Ajaib bagi orang yang meyakini dirinya akan mati, bagaimana dia kok senang-senang.
Ajaib bagi orang yang percaya akan dihisab, bagaimana dia setiap hari kok mengumpulkan harta.

Begitu besar perhatian ALLOH SWT terhadap anak yatim, sehingga Nabi-Nya disuruh menyelamatkan harta anak yatim putera orang yang sholeh.

Bagaimana dengan kita apakah belum cukup jelas bahwa kita WAJIB memperhatikan anak yatim, dengan menganjurkan menyantuni, menyantuni itu sendiri.

Maka Alloh pun mempertanyakan ke-aslian, kesungguhan kita beragama Islam ini dengan menyebut orang orang yang tak menyantuni anak yatim dan memberi makan orang miskin sebagai Kadzib Ad Diin. PENDUSTA AGAMA.

Sholatnya Bohong, Haji nya Bohong, Bacaan Qur'annya Bohong, Berjubah dan bersorbannya Bohong, mengaji sana sini juga Bohong, jika tidak dibarengi dengan aktualisasi menyantuni anak yatim dan menolong orang-orang miskin.
Selanjutnya ikuti seri (11) teguran Nabi Khidir pada Nabi Musa yang berhubungan dengan tiga peristiwa diatas.

Wasalamu ala manit taba alhuda

Wasalamu alaikum wr wb.
Her Budiarto

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...