spedy

Laman

Belajar Al-Qur'an online dari Arab

Rabu, 17 Februari 2010

Kisah Nabi Musa AS dan Nabi Khidir AS

Bismilahirohmanirrohim
Kisah Nabi Musa AS dan Nabi Khidir AS(5)

Dengan namaMu yang maha Welas dan maha Asih, kulanjutkan cerita yang baik ( Ahsanul Qoshosh) dari kitabMu yang mulia tentang Nabi Musa dan Nabi Khidir.

Perjalanan Nabi Musa Bersama Hamba Alloh yang digelari Khidir:

Maka setelah Nabi Musa sepakat dengan Bun-ya keduanyapun berjalan menuju tepi laut. Sedang Yusya tidak ikut bersama Nabi Musa AS dan N Khidir AS.

Kedua orang itu ( Musa dan Bun-ya) naik perahu, yang kebetulan ada sebuah perahu baru dan kuat sedang lewat, mengantar menyebrangkan orang-orang dari Lautan Asin melewati Lautan yang tawar airnya. Ya, Lautan Persia dengan Lautan Romawi.

Dengan dialognya :

Musa AS : Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku Ilmu yang benar dari Ilmu yang telah Alloh ajarkan kepada mu?

Bun-ya : Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup bersabar bersama ku, Dan bagaimana kamu dapat bersabar atas sesuatu yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentan hal itu.

Musa AS: Insya Alloh kamu akan mendapati aku sebagai seorang yang sabar dan akau tidak akan menentangmu dalam seuatu urusan pun.

Bun-ya : Jika kamu mengikutiku maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku menjelaskan kepadamu(AlKahfi 66-71)

Nabi Khidir membocorkan Perahu :

Keduanya naik kedalam perahu, yang kebetulan waktu itu ada perahu yang baru dan kuat sedang lewat, menyebrangkan orang-orang antara Lautan asin ke Lautan Tawar, antara Lautan Persia ke Lautan Romawi.

Rupanya pengemudi/nakoda perahu itu mengetahui bahwa terlihat olehnya kedua orang Musa dan Bun-ya adalah orang-orang bijaksana, maka tidak perlu membayar ongkos perahu. Ketika kedua orang itu dipersilahkan masuk dan duduk kemudian didalam perahu Bun-ya berkata kepada Musa dengan perkataannya, " Musa apakah kamu mau saya beri tahu cerita tentang omongan hati kamu sekarang?"

Musa menjawab, "Ya…" Kemudian Bun-ya alias Nabi Khidir berkata," Hati kamu itu menggerutu dengan berkata,' bahwa saya di Bani Isroil tidak seperti ini, saya setiap hari pagi siang dan sore menghadapi ummatku dan saya di-ikuti, ditaati mereka. Tiap hari saya membaca kitab Taurot" kemudian Nabi Musa berkata, " Lho kok benar, persis apa yang saya katakana dalam hatiku". Demikian Nabi Khidir dianugrahi Alloh bias membaca/mendengar pembicaraan hati orang lain. Jadi hati Nabi Musa yang dibaca.

Ditengah-tengah naik perahu yang tanpa biaya itu Nabi Khidir AS mengambil Kapak dan papan / kayu kapal-perahu dikapak sehingga sehingga airnya masuk kedalam perahu.
" HATTAA IDZAA ROKIBAA FIS SAFIINATI KHOROQOHAA" Alkahfi 71,
Artinya :
" Hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidir melobanginya".

Mengetahui hal itu Nabi Musa AS, terheran-heran dan kaget sekali dan berkata dalam hatinya, "Naik perahu sudah tidak membayar, mestinya bersyukur malah tangannya dibuat merusak perahu. Kalau perahu ini jadi satu-satu nya sumber pencaharian spemiliknya kan jadi menyusahkan dan orang-orang yang dalam perahu itu bias tenggelam semua. Setelah bicara dalam hati tidak tahan akhirnya Nabi Musa berkata, "QOOLA AKHOROQTAHAA LITUGHRIQO AHLAHAA LAQOD JIKTA SYAI-AN IMROON"Alkahfi:71. Artinya: Musa berate : Mengapa kamu melubangi perahu itu yang akibatnya kamu menengelamkan penumpangnya…. Sesungguhnya kamu sudah berbuat KESALAHAN yang besar".

Nabi Khidir pun menjawab :QOOLQ ALAM AKUL INNAKA LAN TASTATHII'A MA'IYA SHOBRON.alkahfi:72.

Artinya : Khidir berkata : Bukankah aku telah berkata sesunguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku".

Setelah itu Nabi Musa ingat kalau syaratnya mengikuti Nabi Khidir itu tidak boleh bertanya selama perjalanan itu.Kemudian Nabi Musa berkata lagi kepada nabi Khidir, "QOOLA LAA TUAAKHIDZNII BIMAA NASIITU WALAA TURHIQNII MIN AMRI 'USROON. Alkahfi: 73. Arinya : Musa Berkata." Janganlah kamu menghukum saya karena kelupaanku, dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku".

Hendaklah di-angan-angan..!

Inilah perbedaan-nya Ilmu tata lahir dan Ilmu tata Bathin, Ilmu Khusus.

Ini contoh yang sangat JELAS, mengapa diantara para pembaca Kitab yang haq ini masih ada yang menganggap ini Cuma dongeng, dan tak bermaksud apa-apa bagi umat Muhammad SAW.

Perhatikanlah, kalau menurut Ilmu tata Lahir, .." ditolong orang itu harusnya berterimakasih, sedangkan merusak perahu orang yang bias menengelamkan orang banyak dan kalau sampai orang-orangnya mati itu kan perbuatan DHOLIM, TIDAK TAHU TERIMKASIH.

Tapi kenyataanya yang dilakukan oleh hamba Alloh yang diberi Rohmat khusus dan diberi Ilmu langsung dari Alloh tidak begitu.

Berhubung Nabi Musa As masih dalam tataran Ilmu Tata Lahir, maka dia bertanya padahal bertanya itu larangan. Mengapa karena akal dan jiwa berontak, tidak kuat menahan apa yang ia ketahui.

Selanjutnya kita ikuti, perbuatan aneh kedua yang dilakukan Nabi Khidir pada kisah Nabi Musa dan Khidir ke-6
Alhamdulillahirobbil'alamin
(Dikutip dari Catatan Her Budiarto)

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...