spedy

Laman

Belajar Al-Qur'an online dari Arab

Kamis, 18 Februari 2010

Kisah Nabi Musa AS dengan Nabi Khidir AS (9a).

Bismillahirrohmanirrohim.
Kisah Nabi Musa AS dengan Nabi Khidir AS (9a).

Rahasia Di Balik Peristiwa Nabi Khidir AS Membunuh Seorang Anak.

Sadarilah ini adalah Firman Tuhan kepada Nabi Muhammad SAW waktu dan saat ini adalah Firman Tuhan kepada kita, anda yang membaca ayat ini.

Selanjutnya Alloh Berfirman menceritakan Kisah Nabi Musa bertemu Nabi Khidir :
"WA-AMMAL GHULAAMA FAKAANA ABAWAAHU MUKMINAINI FAKHOSYINAA AN YURHIQOHUMAA THUGHYAANAN WAKUFRON"
(Q.S.Al-Kahfi:80).

Artinya :
"Dan adapun anak muda itu, maka kedua orang tuanya adalah orang-orang yang beriman, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran".

Siapakah anak muda yang dibunuh Nabi Khidir As.

Anak muda yang dibunuh Nabi Khidir As atas perintah Tuhan (yang ia terima secara ghoib) adalah KHASNUD.
Kampung dimana Nabi Khidir membunuh seorang anak muda adalah bernama ASNUD adalah Kampung AILAH.
Adapun nama Bapaknya anak itu adalah MALASUN dan ibunya bernama ROHMAH.
Bapaknya seorang yang sholeh dan Ibunya juga seorang yang Sholehah. Lalu apa pekerjaan anaknya kedua orang yang mukmin itu?

Anak muda itu pekerjaan setiap malamnya adalah MENCURI.

Dan ketika hari telah pagi ditanya Bapak atau Ibunya ia menjawab," Sesungguhnya setiap malam saya ada disini, Bapak, Ibu. Anak muda itu mengaku tidak mencuri atau tidak keluar rumah.
Anak itu membuat susah orang tuanya (Bapak-Ibu) namun orang tuanya tersebut sangat sayang kepada anak muda tersebut. Dan Nabi Khidir melalui ilmunya mengetahui bahwa anak tersebut nantinya akan menjadi kafir, yang menyeret kedua orangtuanya yang sholeh kepada kekafiran.

" Itulah sebabnya anak itu saya bunuh" Kata Nabi Khidir kepada Nabi Musa.

Beberapa pelajaran dalam peristiwa ini dapat dipetik.

Bahwa orangtua yang terlalu sayang pada anaknya adalah sangat berbahaya, jika anaknya melakukan kesalahan, melanggar hukum pasti akan dibela meski salah. Apapun keadaanya, anak akan di bela, dibebaskan dari hukuman.

Bagaimana dengan contoh dalam Al-Qur'an, anak yang tidak mengikuti aturan baikpun masalah ketuhanan atau aturan lain maka jika salah tetap salah. Bahkan tidak diakui sebagai anggota keluarga. Ingat kisah putra Nabi Nuh AS yang bernama Kan'an yang tidak mengikuti ajaran Bapak nya yang seorang Nabi dan Rosulalloh.

Maka walaupun Nabi Nuh sempat usul agar anaknya itu diselamatkan dari Bah, tetapi Alloh tetap menegur Nabi Nuh dengan keras, tegas bahwa Kan'an adalah bukan anggota keluarga Nabi Nuh lagi, karena sebab tidak mengikuti ajakan Nabi Nuh untuk beriman pada Alloh. Alloh membiarkan putra Nuh , Kan'an tenggelam bersama orang-orang kafir. Nabi Nuh AS, tidak sadar bahwa putranya Kan'an sudah diluar garis keluarga sampai menagisi Kan'an yang menolak ajakannya.

Maka Alloh menegur dengan firmanNya," LAISA MIN AHLIKA INNAHU'AMAUN GHOIRU SHOOLIHIN". Artinya : Itu bukan keluargamu karena ia tidak amal sholeh.

Jadi menurut Ilmu Hakikat, Ilmu Bathin :
Meskipun anaknya sendiri (anak kandung), bapaknya Sholih dan Ibunya Sholihah, tetapi jika anaknya tidak soleh maka itu sudah bukan anaknya, sudah diluar garis keluarga.
Tetapi bagaimana dalam praktek disekililing kita?
Umumnya orangtua mementingkan garis darah, tidak mementingkan garis takwa, garis amal sholeh.

Nabi Musa AS tidak tahu dibalik yang dilihat dengan matanya, akhirnya ditunjukkan oleh Nabi Khidir AS, sebab Nabi Khidir tahu karena punya ilmu Ghoib/Bathin.

Untuk membuktikan kepada Nabi Musa As, kemudian tulangnya anak tersebut diambil dan dipatahkan oleh Nabi Khidir As, lalu disuruh Nabi Musa As untuk membaca tulisan yang ada ditulang itu.

Dan oleh Nabi Musa As. terbaca apa tulisan yang ada ditulang anak itu yaitu, " KAFARO" (kafir). Anak tersebut nanti kalau dewasa sampai wafatnya akan kafir dan menyeret orangtuanya kepada kekafiran, sebab sangat cintanya kepada anaknya.

Maka dari itulah Nabi Khidir As. membunuh anak itu agar tidak banyak menyeret kedua orang tua-nya berbuat kekafiran dan kemusyrikan.

Apakah Nabi Khidir membunuh atas kemauannya sendiri?
BUKAN !!!.

Nabi Khidir membunuh atas perintah wahyu ALLOH melalui ilmu bathinnya ia mendengar dan ia melihat.

Ada contoh preventif dalam Al-Qur'an yang dilakukan oleh Bapak Para Nabi yaitu Nabi Ibrahim tentang planning harapan doa kepada anak-anak, dan cucu-cucunya serta keturunannya supaya jadi orang yang ISLAM, taat dan berserah diri pada aturan Alloh. Silahkan lihat dalam surat Albaqoroh ayat 127-128.

......

Cukup-cukup jadi pelajaran bagi orang yang bermata tajam. Ikuti lanjutannya no.9b
Wasalamu ala manit taba alhuda
wasalamu alaikum wr wb.

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...