spedy

Laman

Belajar Al-Qur'an online dari Arab

Rabu, 10 Oktober 2012

5 Syarat Bolehnya Maksiyat

Seseorang menemui Ibrohim bin Adham lalu berkata, “Wahai Abu Ishaq, sungguh aku orang yang berlebihan pada diriku dalam melakukan ma’shiyat. Maka sampaikanlah padaku sesuatu yang dapat membuatku jera dan menyelamatkanku.” Ibrohim bin Adham... menjawab, “Kalau kamu terima 5 perkara, dan kamu mampu melakukannya, maka tidak mengapa berbuat ma’shiyat dan kepuasanmu tak akan membinasakanmu.”
Lalu orang tadi berkata, “Coba sampaikanlah padaku.” 
 
Ibrohim bin Adham menjawab, “Adapun yang pertama, jika kamu mau berma’shiyat pada ALLAH سبحانه وتعالى, maka janganlah kamu memakan rizqy yang berasal dari-Nya.” 

Orang itu berkata, “Darimana saya makan? Bukankah segala sesuatu yang ada di muka bumi ini adalah rizqy dari ALLAH سبحانه وتعالى?” 
 
Kata Ibrohim bin Adham, “Yaa Fulan, pantaskah kamu memakan rizqy dari-Nya, lalu kamu berma’shiyat pada-Nya?” * Orang itu berkata lagi, “Sampaikanlah yang kedua.”
 
Ibrohim bin Adham berkata, “Jika kamu akan berma’shiyat, maka jangan tinggal di bumi-Nya.”
Orang itu berkata, “Ini lebih sulit dari yang pertama. Kalau seandainya Timur dan Barat dan antara keduanya merupakan milik ALLAH سبحانه وتعالى, maka dimana aku akan tinggal?”
Ibrohim bin Adham berkata, “Yaa Fulan, pantaskah kamu makan rizqy dari-Nya, kamu tinggal di bumi-Nya, lalu kamu berma’shiyat pada-Nya?”
 
Orang itu berkata lagi, “Sampaikan yang ketiga.”
 
Ibrohim bin Adham berkata, “Jika engkau akan berma’shiyat, sedangkan engkau menikmati rizqy-Nya, tinggal di bumi-Nya, maka carilah tempat yang Allooh سبحانه وتعالى tidak melihatmu, maka ...lakukanlah ma’shiyat disitu.” 
 
Orang itu berkata, “Yaa Ibrohim, apa ini? ALLAH سبحانه وتعالى itu Maha Mengetahui yang tersembunyi dan apa yang kusembunyikan.”
 
Ibrohim bin Adham berkata, “Yaa Fulan, pantaskah, kamu makan dari rizqy-Nya, kamu tinggal di bumi-Nya, kamu berma’shiyat dan ALLAH سبحانه وتعالى melihatmu dan mengetahui perbuatanmu?”
Orang itu berkata lagi, “Tidak. Berikan padaku yang keempat.” 
 
Ibrohim bin Adham berkata, “Jika datang padamu malakul maut untuk mencabut nyawamu, maka katakan padanya, 'Tangguhkan aku hingga aku bertaubat nasuuha dan beramal shoolih untuk ALLAH سبحانه وتعالى'.”
Orang itu berkata, “Tidak mungkin ia menerima permintaan itu dariku.”
 
Ibrohim bin Adham berkata, “Yaa Fulan, jika kamu tidak mampu menolak kematian untuk bertaubat dan kamu tahu jika dia datang padamu tidak mungkin menangguhkan ajalmu, maka bagaimana kamu berharap untuk menghindar?”
 
Orang itu berkata, “Berikan yang kelima.”
Ibrohim bin Adham berkata, “Jika datang padamu malaikat Zabaaniyah pada hari Kiamat untuk menyeretmu ke neraka, maka jangan engkau ikuti dia.”
 
Orang itu berkata, “Malaikat itu tidak akan mungk...in membiarkanku dan menerima permintaanku.”
Ibrohim bin Adham berkata, “Bagaimana kamu berharap selamat kalaulah demikian?”
 
Maka orang itu berkata, “Wahai Ibrohim, cukup… cukup.. Aku memohon ampunan ALLAH سبحانه وتعالى. Aku bertaubat pada-Nya. Senantiasa beribadah dan berbuat baik pada ALLAH سبحانه وتعالى, sehingga berpisah dari dunia ini.”
 

1 komentar:

Seorang Hamba mengatakan...

assalamu'alaikum
Blog yang bagus, kontennya bermanfaat. Sayang, tampilannya kurang bersahabat di mata.
Ana sarankan untuk mengganti tampilan dengan template gratisan yang lebih menarik, tak perlu yang aneh-aneh, cukup yang minimalis, namun rapi.
Kalo mau, ana bisa bantu! silahkan email ana di tohir1924@yahoo.co.id atau SMS ana ke 085651130608.
Mungkin itu saja saran ana!
Mohon maaf jika tidak berkenan. Wassalam

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...